Rabu, 10 Juni 2020

Laporan Akhir Percobaan 2




1. Jurnal [back] 


2. Hardware [back] 
1. Clamper Positif
Komponen yang digunakan:
1. Sumber Tegangan AC

2. Dioda

3. Kapasitor

4. Resistor

Alat yang digunakan:
1. Osiloskop

2. Clamper Negatif
Komponen yang digunakan:
1. Sumber Tegangan AC

2. Dioda

3. Kapasitor

4. Resistor

Alat yang digunakan:
1. Osiloskop

3. Clamper Bertegangan Panjar Positif
Komponen yang digunakan:
1. Sumber Tegangan AC

2. Dioda

3. Kapasitor

4. Resistor

5. Battery

Alat yang digunakan:
1. Osiloskop

3.Video Simulasi [back] 



4.Analisa [back]
1.     1. Jelaskan prinsip kerja dari kapasitor
Bila kedua pelat dihubungkan ke sumber tegangan DC atau tegangan searah (misalnya Baterai), Elektron “didorong” ke satu pelat oleh terminal negatif baterai, sementara elektron “ditarik” dari pelat lain oleh terminal positif baterai. Jika perbedaan muatan antara kedua pelat tersebut terlalu besar, maka akan terjadi percikan (spark) yang melompati celah diantara kedua pelat tersebut dan membuang muatan yang tersimpan (discharge). Untuk meningkatkan jumlah muatan pada pelat, bahan dielektrik yang berupa non-konduktif (isolator) ditempatkan diantara kedua pelat tersebut. Fungsi dielektrik tersebut dalam kapasitor adalah sebagai “pemblokir percikan” atau “spark blocker” yang bermanfaat untuk dapat meningkatkan kapasitas muatan kapasitor.
Nilai kapasitansi atau kapasitas muatan kapasitor ini juga tergantung pada bahan dielektrik yang digunakannya. Jika konstanta bahan dielektrik atau permitivitas bahannya bernilai besar maka nilai kapasitansinya juga akan menjadi besar. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kapasitansi kapasitor adalah luas daerah permukaan kepingan pelat dan jarak antara pelat paralel tersebut. Semakin luas kepingan pelat-pelatnya, semakin besar pula nilai kapasitansinya. Namun nilai kapasitansi ini berbanding terbalik dengan jarak antara kepingan pelat-pelatnya. Semakin dekat jarak antara kedua pelatnya, semakin besar pula nilai kapasitansinya.

2.      2. Jelaskan prinsip kerja rangkaian clamper
Rangkaian Clamper (penggeser) digunakan untuk menggeser suatu sinyal ke level dc yang lain. Untuk membuat rangkain Clamper minimal harus mempunyai sebuah kapasitor, dioda, dan resistor, disamping itu bisa pula ditambahkan sebuah baterai. Harga R dan C harus dipilih sedemikian rupa sehingga konstanta waktu RC cukup besar agar tidak terjadi pengosongan muatan yang cukup berarti saat dioda tidak menghantar. Dalam analisa ini dianggap didodanya adalah ideal.
3.     3. Apa pengaruh kapasitor terhadap terhadap rangkaian clamper
Clamper sendiri memiliki komponen penting yang harus ada di dalam rangkiannya yaitu kapasitor. Kapasitor berperan penting dalam menggeser atau menarik suatu sinyal ke level tegangan tertentu. Pinsip kerja dari kapasitor yang menyimpan tegangan  sebesar Vm dan kemudian suatu saat akan dilepas yang membuat output dari sinyal bertambah.  

5.Link Download [back] 
Rangkaian Simulasi - download
Video Simulasi - download
File Html - downalod

Laporan Akhir Percobaan 1




1.jurnal [back]
Percobaan 2

2.hardware [back]
1. Cliper Pemotong Atas
Komponen yang digunakan:
1. Alternator sebagai sumber AC

2. Resistor ( 1 K dan 10 K)

3. Battery (3V)

4. Dioda 1N40004

Alat yang digunakan:
1. Osiloskop


2. Cliper Pemotong Bawah
Komponen yang digunakan:
1. Alternator sebagai sumber AC

2. Resistor ( 1 K dan 10 K)

3. Battery (3V)

4. Dioda 1N4004

Alat yang digunakan:
1. Osiloskop


3.video Simulasi [back]



4.analisa [back]
1.     Jelaskan prinsip kerja diode
Prinsip kerja dioda yang berbeda dari perangkat  lainnya, dioda juga sering digunakan dalam perangkat pengaman atau sekering. Bahan dari dioda itu sendiri dibuat dari bahan semikonduktor. Bahan semikonduktor tersebut memiliki muatan anoda atau P dan muatan katoda atau N. Muatan P merupakan bahan dengan dengan muatan yang kekurangan satu elektron sedangkan muatan P merupakan bahan yang berlebihan elektron.

2.     Jelaskan prinsip kerja rangkaian clipper
Rangkaian clipper (pemotong) berfungsi untuk memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan yang berada di bawah atau di atas level tertentu. Contoh sederhana dari rangkaian clipper adalah penyearah setengah gelombang. Rangkaian ini memotong atau menghilangkan sebagian sinyal masukan di atas atau di bawah level nol. Rangkaian dasar dari sebuah clipper atau pemotong sinyal dapat menggunakan sebuah dioda. Secara umum rangkaian clipper menggunakan dioda dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: rangkaian clipper seri dan rangkaian clipper paralel. Rangkaian clipper seri berarti dioda berhubungan secara seri dengan beban, sedangkan clipper paralel berarti dioda dipasang paralel dengan beban. Sedangkan untuk masing-masing jenis tersebut dibagi menjadi clipper negatip (pemotong bagian negatip) dan clipper positip (pemotong bagian positip).
3.     Jelaskan pengaruh R pada rangkaian clipper
Pengaruh dari resistor yang digunakan adalah yaitu pada R1 digunakan agar tidak terjadi shortcircuit pada saat dioda forward bias sedangkan pada R2 berguna agar rangkaian berjalan baik.


4.     Apa pengaruh sumber DC pada rangkaian percobaan 2
Pengaruh dari penambahan sumber itu adalah pada bentuk sinyal outputnya. Saat ditambah dengan tegangan DC maka gelombang sinyal yang ter-clipper akan bertambah nilai tegangannya seiring ditambahkan nilai tegangan pada sumber DC. Ketika nanti pertambahan tegangan output tersebut sudah sama dengan nilai pada sinyal input, maka tidak ada lagi pengaruh dari DC apabila kita tambahkan lagi, karena sudah mencapai titik maksimalnya. Dan saat kita hilangkan tegangan DC tersebut, maka nilai tegangan bagian gelombang yang terpotong akan memiliki nilai yang normal sesuaidengantegangandiodanya.

.

5.link Download [back]
Rangkaian Simulasi - download
Video Simulasi - download
File Html - download

Sabtu, 06 Juni 2020

Tugas Pendahuluan modul 3





1. Kondisi [Kembali]


Ganti capasitor 100nf dengan capasitor 1f, lalu amati sinyal keluaran pada kedua ujung kaki resistor 100k dengan menggunakan osciloskop

2. Gambar Rangkaian Simulasi[Kembali]



3. Video Simulasi[Kembali]



 

4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali]

Pada rangkaian clamper berpanjar positif didapatkan hasil gelombang yang terjadi pergeseran antara gelombang masukan dengan gelombang keluaran. Karena rangkaian clamper yang digunakan positif, maka gelombang keluaran akan mendahului gelombang masukan.


Prinsip Kerja dari Rangkaian Clamper, yaitu:

1. Jika dioda pada kondisi forward bias, maka gelombang keluaran dari kapasitor, yaitu mendahului gelombang keluaran referensi ( sumber tegangan). Jika anoda(+) terhubung dengan kutup positif pada batere serta katoda(-) terhubung dengan kutub negatif pada batere maka akan mengakibatkan bias maju atau forward bias.

2. Jika dioda pada kondisi reserve bias, maka gelombang keluaran dari kapasitor, yaitu tertinggal gelombang keluaran referensi ( sumber tegangan). Anoda(+) dihubungkan dengan kutup negatif dan katoda(-) dihubungan dengan kutup positif sehingga jumlah arus yang mengalir pada rangkaian bias mundur akan lebih kecil. Pada bias mundur dioda, terdapat arus maju yang dihubungkan dengan batere yang memiliki tegangan tidak terlalu besar dan signifikan karena tidak mengalami peningkatan. Ketika terjadi proses reserve, dioda tidak bisa menghantarkan listrik karena nilai hambatannya besar. Dioda ini juga dianjurkan untuk tidak memiliki besar tegangan dan arus yang melebihi batas.

  
5. Link Download[Kembali]

Jumat, 05 Juni 2020

MODUL 3



MODUL III
KARAKTERISTIK DIODA & TRANSISTOR

1. Tujuan [kembali] 

  1. Merangkai dan menguji rangkaian diode pengubah bentuk gelombang (Rangkaian Clipper)
  2. Merangkai dan menguji rangkaian diode pengubah posisi vertical gelombang (Rangkain Clamper)
  3. Merangkai dan menguji hubungan arus transistor terhadap hambatan
2. Alat dan Bahan [kembali] 
  1. Power supply
  2. Modul Diode
  3. Modul transistor
  4. Multimeter
  5. Jumper
3. Dasar Teori [kembali] 

Dioda
Diode merupakan piranti elektronika yang terbentuk dari suatu penyambung material semikuonduktor tipe-p dan tipe-n. bagian –p (the pside) disebut anoda dan bagian –n disebut katoda.

Disekitar sambungan p-n terdapat daerah deplesi yang menyebabkan electron bebas tidak dapat mengalir bila diode belum dapat tegangan panjar maju (forward biased) yang besarnya melebihi suatu nilai tertentu yang disebut nilai tertentu yang disebut tegangan ambang, tegangan penghalang, atau tegangan diode (VD). Tegangan ini besarnya (secara aproksimasi kedua) adalah sekitar 0,7V (untuk silicon, Si) dan 0,3V (untuk Germanium,Ge). Pada saat dipanjar maju, resistansi diode menjadi kecil (disebut resistansi panjar maju,RF) dan ketika dipanjar mundur (reserve biased) resistansinya menjadi besar (disebut resistansi panjar mundur, RR).

Beberapa tipe diode sengaja dirancang untuk bekerja dalam modus panjar maju (contoh : diode penyearah, LED) sementara beberapa tipe lainnya bekerja dalam modus panjar mundur (contoh : diode zener, fotodioda).

Berikut adalah metode yang digunakan untuk mempelajari rangkaian-rangkaian diode yaitu :
a. Clipper
Rangkaian clipper (pemotong) atau disebut juga rangkain limiter (pembatas) adalah rangkaian diode yang digunakan untuk memotong atau membatasi sebagian bentuk gelombang masukan dan mentransmisikannya pada level diatas atau dibawah level acuan. Level acuan ini bergantung pada nilai tegangan panjar (biased) yang diberikan.


b. Clamper
Rangkaian Clamper adalah rangkaian diode yang berfungsi “menjepit” atau menggeser sinyal pada suatu level tegangan dc tertentu. Rangkaian ini terdiri dari sebuah diode,kapasitor dan elemen resistif. Besar nilai R dan C haruslah dipilih sedemikian sehingga konstanta waktu RC cukup besar untuk menjamin bahwa tegangan pada kapasitor tidak turun secara signifikan selama diode tidak menghantarkan. Ada beberapa tipe clamper positif, clamper negative, dan clamper berpanjar.


c. Pelipat ganda tegangan
Pelipat ganda tegangan (voltage multiplier) adalah rangkaian dengan dua atau lebih diode yang menghasilkan suatu tegangan DC yang besarnya sama dengan tegangan kelipatan tegangan masukan puncak. Catu daya ini digunakan untuk piranti tegangan tinggi DC namun berarus rendah seperti CRT pada TV,Osiloskop dan Komputer.

Transistor
Transistor merupakan komponen elektronika yang terdiri dari tiga lapisan semikonduktor, diantaranya contoh NPN dan PNP. Transistor mempunyai tiga kaki yang disebut dengan Emitor (E), Basis/Base (B) dan Kolektor/collector (C).


     Gambar 3.2 Transistor PNP dan Simbol          


Gambar 3.3 Transistor NPN dan Simbol 


                        Gambar 3.4 Jenis dan bentuk transistor sebenarnya  

Fungsi Transistor antara lain :
1. Sebagai penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
2. Sebagai penyearah
3. Sebagai mixer
4. Sebagai osilator
5. Sebagai switch
Transistor yang umum beredar ada beberapa macam diantaranya adalah :
1. Uni Junktion Transistor (UJT)
2. Field Effect Transistor (FET)
3. MOSFET
4. Bipolar Junction Transistor (BJT) 

MODUL 4

                                                  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI   1. Tujuan 2. Komponen 3. Dasar Teori 4. Flowchar...