Senin, 22 Juni 2020

Tugas Pendahuluan Modul 1



Multivibrator Monostabil

1. Kondisi[kembali]
Buatlah rangkaian multivibrator monostabil sesuai dengan gambar pada percobaan dengan kapasitor sebesar 433 uF dan resistor sebesar 3.3 kΩ


2. Rangkaian Simulasi [kembali]




3. Video [kembali]



4. Kondisi [kembali]

Rangkaian diatas adalah rangkaian Multivibrator monostabil.Multivibrator Monostabil adalah suatu rangkaian yang mempunyai satu keadaan stabil. Yaitu nilai output = 0. Apabila rangkaian monostable dipicu dari luar maka akan mengalami keadaan quasistabil sehingga output menjadi 1 untuk waktu tertentu, lalu kemudian stabil kembali ke 0.yang mentukan quasistabil berlangsung adalah nilai R dan C yang ada pada rangkaian.

Rangkaian akan rileks pada kondisi stabil saat tidak ada pulsa. Kondisi tak stabil diawali dengan pulsa pemicu pada masukan. Setelah selang waktu 0,7 ´ R C , rangkaian kembali ke kondisi stabil. Rangkaian tidak mengalami perubahan sampai ada pulsa pemicu yang datang pada masukan.
Pada multivibrator monostable, kondisi one-shoot mempunyai satu state stabil, dimana ini terjadi jika clock berada pada negative edge trigger (tergantung jenis IC-nya). Saat mendapat trigger, maka akan terjadi LOW pada jeda waktu t tertentu, selanjutnya berubah ke nilai sebaliknya (HIGH), hingga bertemu lagi dengan negative edge trigger berikutnya dari clock.

5. Link Download [kembali]
File HTML - Download
File Rangkaian Simulasi - Download
File Video - Download

Minggu, 21 Juni 2020

Modul 1



Modul I
Gerbang Logika Dasar, Monostable Multivibrator
&
Flip flop
1. Tujuan [kembali] 

  1. 1. Merangkai dan menguji operasi dari gerbang logika dasar 
  2. 2. Merangkai dan menguji gerbang logika dasar, Aljabar Boelean, dan PetaKarnaugh
  3. 3. Merangkai dan menguji Multivibrator
  4. 4. Merangkai dan menguji berbagai macam flip-flop
2. Alat dan Bahan [kembali] 

1. Panel DL 2203C 
2. Panel DL 2203D 
3. Panel DL 2203S 
4. Jumper

3. Dasar Teori [kembali] 


Gerbang Logika Dasar 

1. Gerbang AND


Gambar 1.1 (a) Rangkaian dasar gerbang AND (b) Simbol gerbang AND 



Tabel 1.1 Tabel Kebenaran Logika AND



Bisa dilihat diatas bahwa keluaran akan bernilai 1 jika semua nilai input adalah 1, dan jika salah satu atau lebih input ada yang bernilai nol maka output akan bernilai nol.





2. Gerbang OR

Gambar 1.2 (a) Rangkaian dasar gerbang OR (b) Simbol gerbang OR 

Tabel 1.2 Tabel Kebenaran Logika OR




Bila dilihat dari rangkaian dasarnya maka didapat tabel kebenaran seperti di atas. Pada gerbang logika OR ini bisa dikatakan bahwa jika salah satu atau lebih input bernilai 1 maka output akan bernilai 1 . Nilai output bernilai 0 hanya pada jika nilai semua input bernilai 0. 



3. Inverter ( Gerbang NOT )


Gambar 1.3 (a) Rangkaian dasar gerbang NOT (b) Simbol gerbang NOT Tabel 

1.3 Tabel Kebenaran Logika NOT






Gerbang NOT merupakan gerbang di mana keluarannya akan selalu berlawanan dengan masukannya. Bila pada masukan diberikan tegangan ,maka transistor akan jenuh dan keluaran akan bertegangan nol. Sedangkan bila pada masukannya diberi tegangan tertentu, maka transistor akan cut off, sehingga keluaran akan bertegangan tidak nol. 



 4. Gerbang NOR

(a)

(b)

Gambar 1.4 (a) Rangkaian dasar gerbang NOR (b) Simbol gerbang NOR 
Tabel 1.4 Tabel Kebenaran Logika NOR

Gerbang NOR adalah gerbang OR yang disambung ke inverter. Jadi nilai keluarannya merupakan kebalikan dari gerbang OR. 

5. Gerbang NAND

Gambar 1.5 (a) Rangkaian dasar gerbang NAND (b) Simbol gerbang NAND 
Tabel 1.5 Tabel Kebenaran Logika NAND


Gerbang NAND adalah gerbang AND yang keluarannya disambungkan ke inverter. Dan nilai dari tabel kebenarannya merupakan kebalikan dari tabel kebenaran dari gerbang AND. 

6. Gerbang Exlusive OR (X-OR)

Gambar 1.6 (a) Rangkaian dasar gerbang X-OR (b) Simbol gerbang X-OR
Tabel 1.6 Tabel Kebenaran Logika X-OR
X-OR merupakan gerbang OR yang bersifat exlusif, di mana keluarannya akan nol jika masukannya bernilai sama, dan jika salah satu masukannya berbeda maka keluarannya akan bernilai 1.

Multivibrator

Multivibrator termasuk kedalam rangkaian generatif, artinya suatu rangkaian yang satu atau lebih titik keluarannya dengan sengaja dihubungkan kembali kemasukan untuk memberikan umpan balik.



Multivibrator adalah rangkaian sekuensial atau rangkaian aktif. Rangkaian ini dirancang untuk mempunyai karakteristik jika salah satu rangkaian aktif bersifat menghantar, maka rangkaian aktif yang lain bersifat cut-off atau terpancung. Multivibrator berfungsi untuk menyimpan bilangan biner, mencacah pulsa, menahan atau mengingat pulsa trigger, menyerempakkan operasi aritmatika, dan fungsi lain yang ada dalam sistem digital. Keluarga multivibrator yang akan dibahas adalah rangkaian astabil, rangkaian bistabil dan rangkaian monostabil.

1. Multivibrator Astabil
Multivibrator astabil adalah multivibrator yang tidak mempunyai keadaan stabil. Multivibrator akan berada pada salah satu keadaan selama sesaat dan kemudian berpindah ke keadaan lain selama sesaat pula. Keluaran berosilasi di antara dua keadaan tinggi dan rendah ditentukan oleh parameter rangkaian dan tidak memerlukan pulsa masukan.Oleh karena itulah multivibrator astabil disebut juga multivibator bebas bergerak atau free running multivbrator.Multivibrator ini biasa digunakan sebagai pembangkit pula(clock). Multivibrator astabil juga dapat dibangun menggunakan transistor IC pewaktuan dan resistor.




2. Multivibrator Monostabil

Multivibrator ini hanya mempunyai satu keadaan stabil. Kuasi stabil terjadi bila keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan stabil dipicu ke keadaan lain. Waktu perubahan dari keadaan tidak stabil ke keadaan stabil (kuasi stabil) ditentukan oleh rangkaian RC.Monostabil juga disebut  ultivibrator satu bidikan (one shot multivibrator).




3.Multivibrator Bistabil

Rangkaian mulvibrator bistabil adalah rangkaian multivibrator yang mempunyai dua keadaan stabil yaitu stabil tinggi atau keadaan logika tinggi dan stabil rendah atau stabil rendah atau keadaan logika rendah. Keluaran bistabil akan berubah dari keadaan tinggi ke keadaan rendah atau sebaliknya jika rangkaian tersebut diberi suatu masukan atau di-triger. Rangkaian bistabil disebut juga flipflop.Ada beberapa macam flip-flop yaitu  S, D, Togle, JK, dan JK master save flipflop.

Laporan Akhir Percobaan 2






1. Rangkaian[kembali]







2. Jurnal[kembali]





3. Video [kembali]






4.Analisa[kembali] 



Percobaan 2

Analisa pada rangkaian 1 dan 2 memiliki kesamaan, maka akan saya rangkum ke dalam satu pembahasan. Pada rangkaian ini, digunakan 3 buah gerbang logika. Yaitu X-0R, OR, dan gerbang AND. Dimulai dari VCC memberikan tegangan pada rangkaian sehingga arus mengalir dari input tegangan vcc switch. Gerbang X-OR akan menghasilkan keluaran (output) logika 1 jika semua masukkan-masukkannya (input) mempunyai nilai logika yang berbeda. Jika nilai logika inputnya sama,maka akan memberikan hasil keluaran logika 0. Dapat kita lihat pada rangkaian menggunakan logika gerbang X-OR yaitu dengan kondisi B=0 dan D=1 sesuai dengan gerbang logika X-OR keluaran yang dihasilkan pada kondisi B dan D bernilai 1.Pada kondisi A,C',dan D menggunakan gerbang logika AND,dimana gerbang AND akan menghasilkan keluaran logika 1 jika semua masukkan bernilai logika 1, dan akan menghasilkan  keluaran logika 0 jika salah satu masukkan bernilai logika 0. Dimana pada rangkaian ini kondisi A=1,C'=1,D=1 maka akan menghasilkan keluaran 1. Maka output yang menggunakan gerbang logika OR bernilai logika 1,maka lampu LED akan menyala.

5. Link Donwload [kembali]
File Rangkaian Simulasi  - Download
File Video - Download

Laporan Akhir Percobaan 1





1. Rangkaian[kembali]






2. Jurnal[kembali]




3. Video [kembali] 






4.Analisa[kembali] 





Percobaan 1

Analisa apa yang terjadi pada rangkaian yang dibuat saat tidak di berikan resistor sebelum led, apa yang terjaadi pada led merah, kuning, hijau

Jawab :

Jika tidak ada resistor sebelum led, maka led bisa rusak karena tegangan yang masuk terlalu besar, karena led untuk menyala hanya membutuhkan tegangan berkisar 2-2.5 V. bila tidak menggunakan resistor maka arus tidak akan dihambat dan aka nada kemungkinan led pecah Karen besarnya arus dari sumber. Untuk menentukan berapa resistor yang dibutuhkan agar led tidak meledak atau pecah digunakan rumus Rd= (Vs-Vd) / ld. Jadi Fungsi resistor sebelum led itu adalah untuk menghambat besarnya arus agar tidak llangsung ke led.

5. Link Donwload [kembali]
File Rangkaian Simulasi - Download
File Video - Download

MODUL 4

                                                  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI   1. Tujuan 2. Komponen 3. Dasar Teori 4. Flowchar...