Selasa, 03 Maret 2020

Laporan Akhir 2

LAPORAN AKHIR (PERCOBAAN 2)







1. Jurnal[Back]



2. Hardware[Back]


3. Video[Back]




4. Analisa[Back]

    1.   Prinsip kerja dari rangkaian simulasi adalah menggunakan IC 7447 dengan common anoda yang mengubah kode bilangan binner BCD (Binner Code Decimal) menjadi data yang akan ditampilakan pada 7 segment. Pada common anoda dihubungkan dengan VCC dan aktif pada saat kondisi low( led akan aktif apabila diberi logika 0) sehingga pada rangkaian dipadangkan resistor untuk membatasi arus yang mengalir pada rangkaian. Prinsip kerjanya adalah input binner pada switch akan dikonversikan menjadi angka atau bilangan decimal pada decoder sehingga input yang telah dikonversikan tersebut akan tampil pada 7 segment dengan menghidupkan LED-LED sehingga kita juga dapat mengetahui input binner yang diberikan switch

2.     Pengaruh dari B0, B1, dan B2 merupakan aktivasi untuk IC 7447. Ketika B0, B1, dan B2 diberi logika 1, maka IC 7447 dalam keadaan aktif. Saat aktif dan diberikan clock maka ketika clock/ detak pertama, maka logikanya yaitu 0001, maka IC7447 akan menerjemahkannya ke bilangan desimal 1. Kemudian ketika detak kedua maka, logikanya 0010 , IC7447 akan menerjemahkannya ke bilangan desimal yaitu 2. Begitupun seterusnya hingga mencapai nilai detak ke 15 dengan biner 1111, maka IC7447 akan menerjemahkannya dan menampilkan F atau dalam desimal adalah 15.

5. Link Download[Back]
Download Video DISINI

Laporan Akhir 1

LAPORAN AKHIR (PERCOBAAN 1)







1. Jurnal[Back]


2. Hardware[Back]


3. Video[Back]



4. Analisa[Back]

1.      Jelaskan prinsip kerja rangkaian percobaan
Prinsip kerja rangkaian percobaan yaitu merupakan counter Asynchronous . Counter ini terdiri dari 4 buah jk flipflop  yang menggunakan prinsip register, dimana data output akan di geser saat ada input berikutnya.  J-K flip flop yang pertama mendapatkan inputan clock dari sumber. Hal ini akan mempengaruhi rangkaian counter karena pada asynchronous counter hanya J-K flip flop pertama yang mendapatkan clock dari sumber, sedangkan flipflop selanjutnya clok diambil dari output flipflop sebelumnya , dapat dilihat bahwa H0 aktif setelah 1 clock, sedangkan H1 aktif setelah 2 clock, dan H2 aktif pada clock ke-5, dan kemudian H3 aktif pada clock ke-9. Perubahan yang terjadi pada masing-masing clock flipflop sebelumnya menyebabkan flipflop sesudahnya berganti kondisi sehingga input di J dan K masing-masing flipflop diberi nilai 1.

2.      Bagaimana pengaruh Clock terhadap output LED
Dapat dilihat dari percobaan bahwa output yang dihasilkan berupa gelombang pulsa, pembacaan gelombang pulsa ini didapatkan dari jarak hidupnya LED, dimana jarak hidup tersebut dapat menentukan seberapa lebar dari gelombang pulsa.  Jadi input berupa clock akan dimasukkan ke dalam jk flip-flop secara asyncronus setelah memasuki jk flip flop maka output yang akan di keluarkan melalui hidupnya LED . Dari data yang didapatkan bahwa setiap LED akan berkedip sesuai dengan urutannya dimana H0 yang merupakan output dari jk flipflop yang pertama akan berkedip satu kali  setelah H berkedip ini berarti bahwa H0 dan H sama sama memiliki nilai 1 bit dimana setiap 1 bit H0 maka H akan berkedip juga. berbeda dengan output di JK flip flop selanjutnya yaitu H1 lebih lebar dari pada  sinyal pulsa di H0. Begitu juga dengan H2 yang lebih lebar dibanding sinyal pulsa H1, begitu juga selanjutnya.

3.      Bagaimana pengaruh jumlah flip flop terhadap output counternya
Pada percobaan dapat dilihat bahwa input 1J dan 1K dari seluruh flip-flop dihubungkan dengan suply 5V sehingga flip flop dalam keadaan berlogika  1. Sebelum pulsa pertama yang akan dihitung masuk ke input, maka seluruh output counter H0,H1,H2 dan H3 dibuat 0 terlebih dahulu dengan jalan membuat clear dalam keadaan 0 walaupun sesaat.Pada saat pulsa pertama bergerak dari 1 ke 0, maka output flip-flop A akan berubah dari 0 ke 1, Ouput B akan tetap karena sinyal yang masuk pada input clock berubah dari 0 ke 1. Flip ke C dan D juga tidak mengalami perubahan karena belum ada perubahan pada input clocknya.  Jadi dapat disimpulakan bahwa sesudah pulsa pertama datang keadaan ouput flip flop H3,H2,H1 dan H0 adalah 0001. Selanjutnya apabila pulsa kedua bergerak dari 1 ke 0, output flip-flop A  akan kembali menjadi 0, akibatnya terjadi perubahan juga pada input clock flip-flop B (dari 1 ke 0) sehingga ouput flip-flop B menjadi 1. Sedangkan flip flop C dan D outputnya belum mengalami perubahan karena pulsa input clocknya belum mengalami perubahan dari 1 ke 0. jadi sekarang output rangkaian counter ini adalah 0010. Begitulah seterusnya sampai pulsa ke 15 datang. Keempat output rangkaian counter akan bernilai 1111Dapat dilihat bahwa pengaruh jumlah flip flop mempengaruhi output counter.

5. Link Download[Back]
Download Video DISINI

Minggu, 01 Maret 2020

TUGAS PENDAHULUAN

Tugas pendahuluan modul 2



TUGAS PENDAHULUAN MODUL 2

1. Kondisi [Kembali]

Buatlah rangkaian seperti percobaan 5 dengan menggunakan seven segment common anode

2. Gambar Rangkaian Simulasi[Kembali]


3. Video Simulasi[Kembali]

 

4. Prinsip Kerja Rangkaian[Kembali]

Pada rangkaian di atas menggunakan seven segment Common anoda dimana kita dapat membuat angka 0-9 dengan menggunakan inputan 1 /0 dimana outputnya berupa angka pada seven segment.
Prinsip kerja pada rangkaian di atas yaitu kita harus meng on kan QA sampai QG. untuk membentuk angka 1 kita harus meng on kan QB dan QC, untuk angka 2 kita harus meng on kan QA,QB,QD,QE, dan QG. begitu seterusnya .
Pada ic 7446 ada komponen BI, RBI, dan LT, yang memiki fungsi:
LT’ , Lamp Test: berfungsi untuk mengeset display, bila diberi logika ‘0’ maka semua keluaran dari IC ini akan berlogika 0.
BI’/RBO’ , Blanking Input/Row Blanking Output: berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC. Bila diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
RBI’ , Row Blanking Input: berfungsi untuk mematikan keluaran dari IC jika semua input berlogika “0”. Bila diberi logika “0”, diberi logika “1” dan diberi logika “0” maka semua keluaran IC akan berlogika “1” dan seven segment akan mati.
untuk tabel kebenarannya sebagai berikut:

5. Link Download[Kembali]

MODUL 2




Modul II
COUNTER, SHIFT REGISTER
DAN SEVEN SEGMENT  

1. Tujuan [kembali]

  1. Merangkai dan Menguji operasi logika dari counter asyncron dan counter syncronous
  2. Merangkai dan Menguji aplikasi dari sebuah Counter
  3. Merangkai dan Menguji Shift Register dan Seven Segment

>2. Alat dan Bahan [kembali]

  1. Panel DL 2203D
  2. Panel DL 2203C
  3. Panel DL 2203S
  4. Jumper
3. Dasar Teori [kembali]

COUNTER 
Counter adalah sebuah rangkaian sekuensial yang mengeluarkan urutan statestate tertentu, yang merupakan aplikasi dari pulsa-pulsa inputnya. Pulsa input dapat berupa pulsa clock atau pulsa yang dibangkitkan oleh sumber eksternal dan muncul pada interval waktu tertentu. Counter banyak digunakan pada peralatan yang berhubungan dengan teknologi digital, biasanya untuk menghitung jumlah kemunculan sebuah o kejadian/event atau untuk menghitung pembangkit waktu. Counter yang mengeluarkan urutan biner dinamakan Biner Counter. Sebuah n-bit binary counter terdiri dari n buah flip-flop, dapat menghitung dari 0 sampai 2n - 1 . Counter secara umum diklasifikasikan atas counter asyncron dan counter syncronous.

a. Counter Asyncronous
Counter Asyncronous disebut juga Ripple Through Counter atau Counter Serial (Serial Counter), karena output masing-masing flip-flop yang digunakan akan bergulingan (berubah kondisi dan “0” ke “1”) dan sebaliknya secara berurutan atau langkah demi langkah, hal ini disebabkan karena hanya flipflop yang paling ujung saja yang dikendalikan oleh sinyal clock, sedangkan sinyal clock untuk flip-flop lainnya diambilkan dan masing-masing flipflop sebelumnya. 


b. Counter Syncronous
Counter syncronous disebut sebagai Counter parallel, output flip-flop yang digunakan bergulingan secara serempak. Hal mi disebabkan karena masingmasing flip- flop tersebut dikendalikan secara serempak oleh sinyal clock.



Shift register

Register geser (shift register) merupakan salah satu piranti fungsional yang banyak digunakan dalam sistem digital. Tampilan pada layar kalkulator dimana angka bergeser ke kiri setiap kali ada angka baru yang diinputkan menggambarkan karakteristik register geser tersebut. Register geser ini terbangun dari flip-flop. Register geser dapat digunakan sebagai memori sementara, dan data yang tersimpan didalamnya dapat digeser ke kiri atau ke kanan. Register geser juga dapat digunakan untuk mengubah data seri ke paralel atau data paralel ke seri. Ada empat tipe register yang dapat dirancang dengan kombinasi masukan dan keluaran dan kombinasi serial atau paralel :

1. Serial in serial out (SISO)
Pada register SISO, jalur masuk data berjumlah satu dan jalur keluaran juga berjumlah satu. Pada jenis register ini data mengalami pergeseran, flip flop pertama menerima masukan dari input, sedangkan flip flop kedua menerima masukan dari flip flop pertama dan seterusnya.
2. Serial in paralel out (SIPO)
Register SIPO, mempunyai satu saluran masukan saluran keluaran sejumlah flip flop yang menyusunnya. Data masuk satu per satu (secara serial) dan dikeluarkan secara serentak.Pengeluaran data dikendalikan oleh sebuah sinyal kontrol. Selama sinyal kontrol tidak diberikan, data akan tetap tersimpan dalam register.
3. Paralel In serial Out (PISO)
Register PISO, mempunyai jalur masukan sejumlah flip flop yang menyusunnya, dan hanya mempunyai satu jalur keluaran. Data masuk ke dalam register secara serentak dengan di kendalikan sinyal kontrol, sedangkan data keluar satu per satu (secara serial).
4. Paralel In Paralel Out (PIPO)
Register PIPO, mempunyai jalur masukan dan keluaran sesuai dengan jumlah flip flop yang menyusunnya. Pada jenis ini data masuk dan keluar secara serentak.


Seven segment
 Piranti tampilan modern disusun sebagai pola 7-segmen atau dot matriks.Jenis 7-segmen, sebagaimana namanya, menggunakan pola tujuh batang yang disusun membentuk angka 8 seperti ditunjukkan pada gambar 3.1.Menurut kesepakatan, huruf-huruf yang diperlihatkan dalam Gambar 3.1 ditetapkan untuk menandai segmen-segmen tersebut. Dengan menyalakan beberapa segmen yang sesuai akan dapat diperagakan digit-digit dari 0 sampai 9, juga bentuk huruf A sampai F (dimodifikasi).

Sinyal input dari switches tidak dapat langsung dikirimkan ke peraga 7-segmen, sehingga harus menggunakan decoder BCD ke 7-segmen sebagai antar muka. Decoder ini terdiri dari gerbang-gerbang logika yang masukannya berupa digit BCD dan keluarannya berupa saluran-saluran untuk mengemudikan tampilan 7-segmen.

MODUL 4

                                                  [KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA] DAFTAR ISI   1. Tujuan 2. Komponen 3. Dasar Teori 4. Flowchar...